Saturday, April 12, 2008

Tentang emosi Harry Potter...

Harry Potter sudah tamat kawan..
happy ending

Inilah fenomena besar dunia sastra tahun kemarin.. serial yang terakhir dan yang paling ditunggu tunggu itu pun selesai juga. Entah laku berapa juta eksemplar. Dan jika kau sekarang jadi kritikus, mungkin lebih baik situasinya seperti ini. Karena ga ada lagi acara tebak tebakan. Untuk meresensi pun lebih mudah dan komplit.

Jadi, empu hari ini ingin sedikit membahas segi kejiwaan Harry Potter. (ceilee.. kaya psikolog aja..)

Menurut empu, Jk rowling sudah sanggup untuk menyatukan dirinya ke dalam tokoh imajinernya sendiri. Kurasa ia sangat menghayati betul bagaimana posis Harry di setiap buku. Maka kalo' diteliti lebih lanjut inilah daftar emosi HARRY POTTER:

1. Harry POtter and the sorcerer's stone: Emosi Harry baru tahap pengenalan disini, ia masih berkarakter bocah 11 tahun pada umumnya. Polos dan penuh ketakutan.

2. Harry Potter and the chamber of secret: Disini emosi Harry juga masih stagnan...

3. Harry Potter and the prisoner of Azkaban : Nah disini baru muncul emosi Harry yang luar biasa merasa tersakiti, saat ia salah paham menganggap sirius black adalah penyebab dari tewasnya kedua orang tuanya. Empu bisa mearsakan bagaimana perasaan Harry disini.. emosi dalam novel ke3 benar benar kuat.

4. Harry Potter and the goblet of fire: Perasaan sebagai remaja dan mengenal rasa cinta, cemburu, dan merasa tersaingi.. tertuang disini.

5. Harry Potter and the order of phoenix : Perasaan Harry Luar biasa tidak mengenakkan disini. Gampang meledak ledak seperti Skwert ujung meletup. Harry berkali kali marah, dan empu sendiri merasa tidak nyaman dengan karakter Harry si Pemarah. Karena saat itu bisa dimaklumi, ia dibenci dan dikucilakan hampir semua orang. Ia merasa telah melewati begitu banyak rintangan tapi tak dihargai orang orang disekitarnya.

6. Harry POtter and the half blood prince : emosi masih labil namun sudah dapat menguasai diri

7. Harry POtter and The Deathly hollOw : nah, disini emosi Harry Potter terakhir tertulis secara sempurna, perbedaan yang jauh dari pertama kali pembaca mengenal Harry di buku pertamanya. Harry yang akil baliq telah menunjukkan betapa dewasanya dia, tentang sikapnya terhadap kematian, dan rasa hormatnya kepada Dumbledore yang ia pertahankan.

No comments: