Postingan empu kali ini memang lebih mirip seperti "Resensi dalam Resensi". (hew.. hew.. hew..). Mereview sekilas website resensi? kedengarannya keren juga sih. Walaupun oke, Empu agak kecewa kenapa Cosa nggak ngeresensi HARRY POTTER???? Padahal empu bisa jamin, tuh web bakal lebih keren dengan wajah Daniel Radcliffe yang cuakep nongol disana. Atau setidaknya, ngeresensi Novel terakhirnya Harry Potter-lah.. tapi well, empu bisa maklum kok kalo' om Cosa emang ga' bisa ngeresensi gara-gara tebalnya buku Harpot dan pasti sulit deh cari waktu luang buat sekedar khataman buku. (Dia kan sibuk banget!)
Website ini beralamatkan di http://resensiku.com/. Cukup singkat dan mudah diingat bagi orang setipe empu yang gampang lupa :P. Pertama buka website ini empu sangat tidak berminat. Maksudku, yeah, kirain web ini sama dengan web lain yang ngulas film dan buku yang yah gitu-gitu aja. Apalagi dari tampilan masih bisa dicium bau NEW-nya dan baru diposting pada bulan November Desember tahun lalu saja. Tapi setelah membaca artikel terbaru-nya yang meresensi film Butterfly, jadi keterusan deh baca 6 artikel lainnya. Dan asli! Om Cosa emang jago ngeresensi. Keliatannya aku banyak belajar dari cara dia meresensi film dan buku. cara penyampaiannya jitu banget.
Website ini beralamatkan di http://resensiku.com/. Cukup singkat dan mudah diingat bagi orang setipe empu yang gampang lupa :P. Pertama buka website ini empu sangat tidak berminat. Maksudku, yeah, kirain web ini sama dengan web lain yang ngulas film dan buku yang yah gitu-gitu aja. Apalagi dari tampilan masih bisa dicium bau NEW-nya dan baru diposting pada bulan November Desember tahun lalu saja. Tapi setelah membaca artikel terbaru-nya yang meresensi film Butterfly, jadi keterusan deh baca 6 artikel lainnya. Dan asli! Om Cosa emang jago ngeresensi. Keliatannya aku banyak belajar dari cara dia meresensi film dan buku. cara penyampaiannya jitu banget.
Well, jadi dalam web ini sebenarnya terbagi menjadi 2 pokok bahasan, yaitu resensi film dan resensi buku. Walaupun hanya 7 artikel, tapi keseluruhan aku bisa katakan artikel-artikelnya nyaris sempurna. ke7 artikel ini udah mewakili resensi film dari beberapa genre. Hanya saja, buku hanya satu resensi disini. Ya sudahlah.. mungkin mang lebih enakan nonton daripada baca kan? jadi lebih gampang buat resensi film. Sekilas, om Cosa lebih pantas disebut sebagai kritikus film daripada seorang pebisnis internet marketing. Dia seakan mempunyai banyak banget waktu luang hanya untuk sekedar membuat resensi film dan buku yang lumayan detail. Ia juga seakan menyempatkan diri, repot-repot menonton film Indonesia di bioskop kemudian mengulasnya.
Yang aku suka disini om Cosa benar-benar serius dalam memosting website resensiku.com. Kualitas resensi-nya setara dengan resensi resensi di surat kabar. Hanya saja, di surat kabar sangat formal dan terkesan elegan. Dari resensi pertama sampai akhir dia selalu menyertakan sinopsis yang akurat, jelas, dan singkat sehingga kita nggak dibuat bingung untuk beberapa komentar pedasnya.
Contohnya saja Butterfly review-nya. Dia berkata "dari semua yang pernah saya tonton, “Butterfly” adalah salah satu yang terbaik dari sisi cerita." om Cosa mampu menilai dengan takaran kualitas mana film yang bagus di sisi cerita atau di sisi akting pemain. Berbagai sudut pandang yang dipakai membuat setiap resensi-nya mampu menampilkan KELEBIHAN sekaligus KEKURANGAN film atau buku tersebut. Apalagi bahasanya yang tidak terlalu persuasif membuatnya seolah bersikap netral dan pengunjung pun masih tertarik dan berniat untuk menonton film atau membaca buku yang diulasnya.
Yang aku suka disini om Cosa benar-benar serius dalam memosting website resensiku.com. Kualitas resensi-nya setara dengan resensi resensi di surat kabar. Hanya saja, di surat kabar sangat formal dan terkesan elegan. Dari resensi pertama sampai akhir dia selalu menyertakan sinopsis yang akurat, jelas, dan singkat sehingga kita nggak dibuat bingung untuk beberapa komentar pedasnya.
Contohnya saja Butterfly review-nya. Dia berkata "dari semua yang pernah saya tonton, “Butterfly” adalah salah satu yang terbaik dari sisi cerita." om Cosa mampu menilai dengan takaran kualitas mana film yang bagus di sisi cerita atau di sisi akting pemain. Berbagai sudut pandang yang dipakai membuat setiap resensi-nya mampu menampilkan KELEBIHAN sekaligus KEKURANGAN film atau buku tersebut. Apalagi bahasanya yang tidak terlalu persuasif membuatnya seolah bersikap netral dan pengunjung pun masih tertarik dan berniat untuk menonton film atau membaca buku yang diulasnya.
Secara keseluruhan untuk resensi 6 film, Cosa sangat teliti dengan menyertakan setiap nama pemain filmnya dan perbandingan dengan film yang lainnya. Contoh, Overall, entah kenapa saya belum menemukan film-film sejenis ini (yang ada adegan potong-memotong tubuh manusia) yang cukup bagus untuk disimak selain Saw. Hampir semua film tersebut, misalnya Turista dan The Hills Have Eyes, tidak memiliki elemen cerita yang kuat dan hanya sekedar menonjolkan kesadisan cerita saja. Tidak terkecuali Wrong Turn 2. Jadi pengunjung pun secara nggak langsung disuruh membandingkan juga dengan film film yang bergenre sama agar kita dapat menilai kadar “kualitas” film tersebut.
Sayangnya, tidak semua film yang ia resensi “NEW RELEASE” di bioskop bioskop. Ia lebih memilih menyamaratakan sub bagian resensinya. Ada satu film Indonesia, ada satu film Jepang anime (kartun), ada satu film thriller (sekuel), ada lagi film komedi (barat, dewasa), dan film dari serial tv BBC. Dari judul memang kurang greget juga. Film-film yang diresensinya bukan film yang benar-benar meledak di pasaran. Tapi uniknya, lagi-lagi Cosa secara nggak langsung cukup memberi “ajakan halus” kepada pengunjung untuk menontonnya.
Yang unik juga adalah di setiap review filmnya disertai juga video cuplikan dari You Tube, walaupun yeah, agak lemot juga, tapi ini lumayan menambah point ketertarikan untuk kita tonton. Misalnya saja, anime yang berjudul Honey and Clover. Video cuplikannya cukup seru. Sayangnya, kenapa teks nya bahasa Inggris? Argh!
Kemudian yang paling aku suka adalah saat Cosa menuliskan setiap adegan-berkesan-tak-terlupakan pada setipa resensi-nya. Sumpah! Ia mampu mengambil setiap hikmah dari apa yang dibaca dan ditontonnya, jadi nggak sekedar nonton dan baca doang! Banyak adegan-berkesan yang ia ceritakan yang akhirnya membuat aku berkesan juga walaupun aku sama sekali belum lihat adegannya. Seperti katanya berikut ini:
Ada satu adegan yang akan selalu saya ingat tentang Honey and Clover. Yaitu pada saat Rika meminta Mayama untuk meninggalkannya. Dialog yang terjadi kira-kira seperti ini:
Rika: Pergilah. Jika kamu tetap di sini, saya akan terus melukai hatimu, karena perasaanku (pada Harada) tidak akan berubah.
Mayama: Kamu boleh melukaiku sebanyak yang kamu mau, karena aku tidak akan terluka.
Untuk resensi buku-nya, yang om Cosa ambil juga cukup menarik. Dan cukup detail. Mengenai manga sang Buddha. Dimana terlihat sekali ia banyak memetik pelajaran dari buku tersebut. Tapi, Eit! Jangan salah. Masih ada kesan humor yang nggak pernah ditinggalkannya sama sekali dalam bahasa sederhananya. Seperti contoh di bawah ini,
Dengan latar belakang cerita yang jadul, pengarang seringkali menyelipkan lelucon-lelucon ‘modern’. Seperti pada saat penduduk akan melakukan pemberontakan, tiba-tiba salah satu dari mereka mengeluarkan radio dan berkata, “Sebentar, ada pengumuman penting nih”. Penduduk yang lain menjawab, “Loh kamu ngeluarin apaan? Ini kan belum jamannya?”
Aku nyengir saat membacanya. Kok bisa-bisanya sih keingetan.. dan aku akhirnya maklum, kalo’ tanpa om Cosa sadari ia juga terkontaminasi dengan penyajian cerita Buddha. Klao’ ga percaya baca deh fabelnya yang berjudul “CABI BELAJAR BERENANG” di dongengmotivasi.com
PS: INI NGEREVIEW APA NULIS NOVEL? ARGH!!! KUMAT!!!
PS: INI NGEREVIEW APA NULIS NOVEL? ARGH!!! KUMAT!!!
1 comment:
Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Servidor, I hope you enjoy. The address is http://servidor-brasil.blogspot.com. A hug.
Post a Comment